MENGENAL AHLUSSUNNNAH WALJAMA'AH ANNAHDLIYYAH

       Assalamu'alaikum Wr. Wb.
                    
       Perlu kita ketahui bahwa Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah adalah ajaran agama Islam yang dalam ilmu tauhidnya mengikuti Imam Abu Hasan Al Asy'ary dan Imam Abu Mansur Al Maturidi, dalam ilmu fikihnya mengikuti manhaj Imam yang empat, yaitu : Imam Abu Hanifah (80-93 H), Imam Maliki (93-179 H), Imam Asyafi'i ( 150-204 H ),dan Imam Ahmad Bin Hamba (164-248 H) .Sedangkan dalam ilmu tasawufnya mengikuti manhaj Imam Abu Qosim Junaedil Al Bagdadi,Imam Al Gozali, dan Imam Sayid Abdullah Alawi Al Hadad.
       Adapun organisasi yang berfaham Ahlusunnah Wal Jamaah adalah Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu warga Nahdliyyin menyebutnya dengan Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah, karena sekarang banyak yang mengaku Ahlussunnah Waljama'ah tapi tidak sesuai dengan esensi Ahlussunnah Waljama'ah itu sendiri.Organisasi ini adalah ormas Islam terbesar yang ada di Indonesia bahkan di dunia. NU di dirikan notabne oleh para ulama yang tergabung dalam komite Hijaz. Para ulama sepakat mendirikan organisasi beserta namanya yang di serahkan amanat peresmianya kepada Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy'ari setelah beliau beristikhoroh. Dan buahnya kemudian beliau mendapat kepercayaan dari gurunya yakni K.H Muhammad Kholil Bangkalan, Madura untuk mendirikan jamiyah Nahdlatul Ulama.
       Mengapa di bentuk organisasi Nahdlatul Ulama ? salah satunya adalah kaidah Alhaqu Bila Nidzom Yaglibuhu Al Bathil Bi Annidzom " Kebenaran yang tidak terorganisir dapat terkalahkan oleh kebatilan yang terorganisir ".
       Negara Indonesia ini negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah. Oleh karena itu, perlu suatu wadah yang menghimpun masyarakat tersebut agar ajaran-ajaran Ahlussunnah Waljama'ah ini dapa terjaga dengan baik.
       Kemudian, mengapa dinamakan Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah? karena belakangan ini muncul bebagai kelompok di tengah masyarakat Islam yang mengaku sebagai golongan Ahlussuunah Waljama'ah. Contohnya, HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), FPI (Front Pembela Islam), dan MMI (Majelis Mujahdin Indonesia).
      Golongan tadi suka menuduh kelompok lain sebagi ahli bid'ah, syirik, dhalalah, dan sebagainya. tetapi perilakunya terkesan radikal, ekstrem, dan merasa paling benar dan paling islam. Kelompok lain yang tidak sepaham dengan mereka di anggap salah dan bahkan keluar dari ajaran agama islam.Padahal, perilak tersebut dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
       Sejatinya, Warga Ahlussunnah Waljama'ah harus memiliki sikap moderat, tawazun, dan tawasuth dalam menyikapi berbagai hal, terutama dalam menyikapi tradisi dan budaya yang ada di Nusantara ini.
       Kita ambil salah satu contoh dalam hal ini adalah acara selametan/tahlilan. Kaum Aswaja An-Nahdliyah menyikapi hal ini dengan moderat. Memang tradisi ini tidak ada pada masa Rasulullah SAW., tapi,jika didalamnya terdapat nilai-nilai positif dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam, maka diperkenankan. Adapun, jika terdapat hal-hal negatif , itu bukan alasan untuk meninggalkan semuanya. Sebab dimungkinkan terdapat kebaikan yang bisa diambil seperti saling mendo'akan teradap sesama, terjalinnnya hubunan silaturahmi, memperkuat tali persaudaraan, dan lain sebagainya. Dalam al ini berlaku kaidah Maa Laa Yudroku Kulluhu Walaa Yutroku Kulluhu "Sesuatu yang tidak dapat di capai seluruhnya, jangan ditinggalkan seluruhnya".
       Oleh karena itu ,penting bagi kita selaku warga Aswaja An-Nahdliyyah, untuk menjaga dan melestarikan ajaran-ajaran Ahlussunnah Waljama'ah dal rangka menjaga keutuhan bangsa dan mncegah terjadinya disintegrasi.
       Itulah sekilas tentang Aswaja An-Nahdliyah. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Aswaja An-Nahdliyah ikutlah berkecimpung dalam organisasi-organisasi ke-NUan seperti IPNU/IPPNU, Ansor/Fatayat dan lain sebagainya.

terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

sumber bacaan :-buku Aswaja An-Nahdliyah ( PW NU Jawa Timur)
                          - buku K.H Hasyim Asy'ari Moderasi, Keumatan, dan Kebangsaan