MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

     Proses Islamisasi di Indonesia juga di lakukan melalui media pendidikan. Para ulama banyak yang mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam, berupa pesantren. Pada lembaga inilah para ulama memberikan pengajaran keilmuan Islam (tafaqquh fiddin) dengan berbagai pendekatan, sampai para santri mampu menyerap pengetahuan keagamaan dengan baik. Mereka kemudian kembali ke kampung halaman untuk mengembangkan agama Islam dan membuka lembaga yang sama. Dengan demikian, semakin hari lembaga pendidikan pesantren mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah mapun mutunya.
     Lembaga pendidikan Islam ini tidak membedakan status sosial dan kelas, siapa saja yang berkeinginan mempelajari atau memperdalam pengetahuan keagamaan Islam, diperbolehkan memasuki lembaga pendidikan ini. Dengan demikian, pesantren dan para ulamanya telah memainkan peran yang cukup penting di dalam proses pencerdasan kehidupan masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang kemudian tertarik memeluk Islam.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
     style="display:block; text-align:center;"
     data-ad-layout="in-article"
     data-ad-format="fluid"
     data-ad-client="ca-pub-8528879282426209"
     data-ad-slot="4826459658"></ins>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
     Di antara lembaga pendidikan pesantren yang tumbuh pada masa awal Islam di Jawa adalah pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta. Pesantren Giri yang didirikan oleh Sunan Giri, popularitasnya melampaui batas Pulau Jawa hingga ke Maluku. Masyarakat yang mendiami pulau Maluku, terutama Hitu, banyak yang berdatangan ke pesantren Sunan Giri untuk belajar ilmu agama Islam. Bahkan Sunan Giri dan para ulama lainnya pernah di undang ke Maluku untuk memberikan pelajaran agama Islam. Banyak di antara mereka yang menjadi khatib, muadzin, hakim (qodhi) dalam masyarakat Maluku dengan memperoleh imbalan cengkeh.
     Dengan cara-cara sperti itu, maka agama Islam terus tersebar ke seluruh penjuru Nusantara, hingga akhirnya banyak penduduk Indonesia yang menjadi muslim. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model pendidikan pesantren yang tidak mengenal kelas menjadi media penting di dalam proses penyebaran Islam di Indonesia, bahkan kemudian diadopsi untuk pengembangan pendidikan keagamaan pada lembaga-lembaga pendidikan sejenis di Indonesia.

Sumber bacaan: buku Sejarah Kebudayaan Islam kurikulum 2008 MTs kelas IX


Comments

Post a Comment

Popular Posts